Bandung – Ramadan menjadi bulan keberkahan bagi umat Muslim. Momen tersebut bisa menjadi semakin berarti jika digunakan dengan kegiatan positif. Cara unik dilakukan para santri Pondok pesantren (ponpes) Modern Robithoh. Mereka menghabiskan waktu ngabuburit dengan berkesenian musik.
Ponpes tersebut memiliki studio musik mandiri yang terletak di Jalan Raya Pacet, Kampung Sekesalam, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, dengan alat-alat band yang lengkap dan kerap dipakai latihan untuk para santri.
Tim detikJabar mencoba mendatangi studio tersebut, nampak terlihat para santri tengah sibuk memainkan berbagai musik. Mereka kompak dalam sebuah band. Mereka terlihat mahir memainkan alat musik drum, gitar, bass, hingga bernyanyi. Semua bersatu padu dalam alunan musik yang indah. Dentuman drum dan melodi gitar yang indah membuat musik seakan hidup. Apalagi musik yang dibawakan sebagai dakwah.
Direktur KMI Ponpes Modern Robithoh, Heri Sujana mengatakan aktivitas bermusik tersebut masih dalam satu program dari ekstrakurikuler. Sehingga para santri bisa melakukan eksplorasi secara mandiri bakat yang dimilikinya.
“Karena latar belakang mereka berbeda-beda. Akhirnya kita siapkan semua hal dari mulai studio, dari mulai alat band, alat drumband dan sebagainya. Supaya mereka muncul minat bakat nya, supaya bisa tersalurkan ke mereka bisa istilahnya hobinya tersalurkan,” ujar Heri, kepada detikJabar, Senin (18/3/2024).
Heri mengungkapkan adanya fasilitas bermusik tersebut bisa dimanfaatkan para santri. Kemudian bisa membuat para santri betah berada di Ponpes. “Mudah-mudahan menjadi sebuah motivasi untuk mereka betah di pondok dan untuk melanjutkan kareirnya ke depan,” katanya.
Heri menjelaskan musik bisa dijadikan sarana dakwah bagi para santri. Menurutnya dakwah bisa dilakukan dengan berbagai cara dan metode.
“Ini anak-anak harus luas pengetahuannya dan bisa masuk ke manapun nanti ketika berdakwah. Bukan hanya di masjid, tapi di kalangan musik, di kalangan olahragawan, di kalangan seniman, dan sebagainya. Sehingga mereka bisa tetap berdakwah, syiar untuk menyampaikan Islam agama yang baik dan benar,” jelasnya.
Menurutnya para santri tersebut kerap menggunakan studio musik tersebut untuk berlatih. Bahkan terdapat jadwal-jadwal khusus bagi mereka untuk bermain musik.
“Jadi mereka sering latihan di sini. Anak-anak dijadwal, jadi waktunya jelas dan sebagainya. Sehingga menjadi sebuah rutinitas yang harian, mingguan, bahkan bulanan dan akan penampilannya bahkan lomba lomba,” ucapnya.
Heri mengaku para santri tidak terpatok hanya membawakan lagu-lagu religi. Namun lagu-lagu yang digandrungi masa kini pun turut dimainkan.
“Musiknya religi, kemudian musik terbaru memang digandrungi oleh anak-anak muda. Karena kalau tidak menyesuaikan kita juga mungkin akan tertinggal. Boleh lah ada yang bahasa Inggris, bahasa Arab, ada yang bahasa Indonesia. Fokus ya tetap untuk menjadi syiar dakwah,” bebernya.
Tak hanya ngeband, para santri juga meluangkan waktu ngabuburit dengan bermain silat, hadroh, drumband, hingga membuat kaligrafi. Hal tersebut dilakukan guna terus memberi ruang kreativitas bagi para santri ponpes modern Robithoh.
Sumber : “Menelusuri Keunikan Ngabuburit di Ponpes Modern Robithoh” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7248263/menelusuri-keunikan-ngabuburit-di-ponpes-modern-robithoh.