Cara Santri Ponpes Raudhatul Irfan Menyelami Ilmu Agama dan Bahasa Inggris

Ciamis – Pondok Pesantren Raudhatul Irfan merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Pesantren yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, resmi didirikan 17 Juli 2017.
Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis didirikan untuk memberikan kontribusi kepada umat melalui ciri khasnya Quranicpreneur Bilingual School. Yakni untuk mencetak entrepreneur Qurani, untuk mengatasi masalah umat dengan mengamalkan Qur’an dan juga nilai entrepreneur.

Pesantren Raudhatul Irfan Ciamis juga memiliki keunikan dan metode tersendiri dalam memberikan pendidikan. Para santri Ponpes Raudhatul Irfan mengaji kitab kuning menggunakan bahasa Inggris.

Pengasuh Ponpes Raudhatul Irfan KH Irfan Soleh mengatakan, melalui Quranicpreneur Bilingual School, anak muda dekat dengan Al Qur’an, memahami dan mengamalkannya sehingga masalah umat bisa terselesaikan.

“Kalau jiwa enterpreneur umat semakin meningkat, ini juga bisa menyelesaikan sebagian permasalahan umat. Jadi definisinya seorang enterpreneur yang bisa membaca Qur’an dengan baik dan benar, memahami dan mengamalkan nilainya,” ujar KH Irfan Soleh, Jumat (15/3/2024).

Para santri Ponpes Raudhatul Irfan Ciamis sedang mengaji kitab kuning yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris. Foto: Dadang Hermansyah
Pesantren Raudhatul Irfan memiliki 3 lembaga sekolah, yakni DTA, SMPIT IQBS dan SMA IQBS yang didirikan secara bertahap di tahun 2018 dan 2019. Ponpes ini sekarang memiliki 250 santri dari berbagai daerah, dari paling jauh Sumatera, Sulawesi, Gorontalo, Jabodetabek, Bandung dan wilayah Ciamis sekitarnya.

KH Irfan Soleh menjelaskan, kurikulum yang diterapkan dengan mengadopsi atau mengombinasikan dua madzhab, yakni salafiyah dengan kitab kuning dan khalafiyah (pendekatan moderen).

“Ciri khas kami terjemahkan kitab kuning ke bahasa Inggris metode Irfani. Sudah ada 10 kitab yang kami terjemahkan. Dari fiqih, tauhid, akhlak, tafsir, hadits. Di Jabar kami merupakan pionir untuk bidang itu,” ungkap KH Irfan.

Atas metode tersebut, pada tahun 2021, Pesantren Raudhatul Irfan mendapat penghargaan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Kategori Pesantren Juara dan Ulama Juara.

Di dalam sekolah formal, Ponpes Raudhatul Irfan juga menerapkan kombinasi kurikulum yakni nasional dan Cambridge. Pesantren juga berupaya menciptakan bilingual atmosfer yakni dengan bahasa Arab dan Inggris.

“Di kelas pakai bahasa Inggris, jadi untuk pembelajaran bahasa lebih mudah apabila dipraktikkan, yang akhirnya diciptakan jadi kebiasaan,” ucapnya.Selama Bulan Ramadan ini, kegiatan santri tidak jauh berbeda dari biasanya. Dari mulai bangun lalu salat tahajud, membaca munajat qurani, membaca al waqiah, salat subuh berjamaah dan mengaji. Kemudian ke sekolah, pulang sekolah ngaji, salat berjamaah, tarawih lalu ngaji lagi.

“Bedanya di bulan Ramadan ini lebih banyak mengaji atau pesantrennya. Pagi sampai dzuhur kitab kuning,” pungkasnya.

Sumber : “Cara Santri Ponpes Raudhatul Irfan Menyelami Ilmu Agama dan Bahasa Inggris” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-7245755/cara-santri-ponpes-raudhatul-irfan-menyelami-ilmu-agama-dan-bahasa-inggris.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *