Pangandaran – Santri Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sabaq Pangandaran memiliki ragam kegiatan selama Ramadan. Meski padat dengan kegiatan pendidikan keagamaan, para santri masih tetap produktif dalam berbisnis.
Ponpes yang terletak di Dusun Poris, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran ini merupakan salah satu pesantren yang mendapatkan bantuan lewat program One Pesantren One Produk (OPOP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca juga:
Menikmati Suasana Ponpes Al Manshuriyah dan Akhlak Anak Penimba Ilmu Agama
Produk yang dihasilkan mulai dari souvenir hingga mug atau gelas. Hasil kreatifitas mereka ini nantinya dipasarkan ke masyarakat umum.
Salah satu Pengurus Ponpes As-Sabaq, Ahmad Nur mengatakan berkat bantuan OPOP dari Pemprov Jabar ponpesnya mendapatkan satu aktivitas yang menghasilkan untuk pesantren.
“Kami ada pembuatan souvenir mug atau gelas, dimana nanti mug bisa di tempel gambar atau foto. Ya lumayan lah meskipun pesanan tidak setiap hari adanya,” kata Ahmad kepada detikJabar, belum lama ini
Menurutnya, kegiatan pembuatan souvenir tersebut diikuti santri dengan suka cita. Sebab, mereka bisa berkreasi dengan kreatifitasnya masing-masing.
“Sampai saat ini yang mengerjakan masih oleh pengurus, sedangkan santri belum sepenuhnya terlibat langsung di usaha tersebut, karena santri di kota usia SMP ke bawah,” katanya.
Hasil karya santri Ponpes As-Sabaq Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar
Untuk penghasilan, kata Ahmad, belum menentu, kadang tidak produksi dan kadang juga ada pesanan.
“Paling ramainya ketika musim wisuda, musim PPDB, kadang ada lumayan bisa mencapai 50 atau 100 pcs sekali pesan,” katanya.
Terhambat Pemasaran
Ahmad mengatakan tidak semua pengurus dan para santri mengenal teknologi pemasaran online ataupun melalui media sosial.
“Pemasaran kita baru sampai dengan teman-teman pengurus atau kenalan,” katanya.
Saat ini, kata Ahmad, dari pengurus sudah mencoba mengenalkan untuk jualan online di marketplace dan media sosial.
“Dari pengurus usaha pesantren ingin mencoba untuk mengembangkan pemasaran ke ranah pasar online shoppe dan sebagainya. Paling saat online saat ini paling hanya melalui status pesan WA atau FB saja,” katanya.
Ahmad mengatakan produk mug ini muncul karena sinergi pengurus dengan BLKK As-Sabaq yang ada di pesantren.
“Karena BLKK kita lebih fokus ke desain grafis maka salah satu produk yang dihasilkan ya itu tadi mug tadi, kalo produk lain seperti banner, kalender, kita belum produksi sendiri, kita maklum ke percetakan besar yang ada di wilayah Jawa Tengah dan Bogor,” ucapnya.
Sementara itu, kata Ahmad, untuk produksi pemesanan biasanya dilakukan malam hari. “Kan kami selesainya habis tarawih ada ngaji kitab. Biasanya selesai jam 22.00 WIB malam. Baru tuh kita produksi,” katanya.
Sumber : “Santri Ponpes As-Sabaq Tetap Produktif Meski Padat Aktivitas Ramadan” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7244516/santri-ponpes-as-sabaq-tetap-produktif-meski-padat-aktivitas-ramadan.