Catatan Perjalanan Haji Langsung Dari Mekah Oleh KH Herman Sudrajat

Mekah – Puncak ibadah haji adalah melaksanakan wukuf di arofah yang tahun ini bertepatan dengan hari Sabtu 15 Juni 2024 untuk waktu Arab Saudi, namun rangkaian yang menyertai wukuf tersebut merupakan proses yang sangat krusial, penuh ke hati-hatian dan sudah tentu perlu nuansa kebersamaan dan kesepahaman antar jamaah yang solid. Rangkaian armuzna (arpah muzdalifah dan mina) merupakan proses pelaksanaan yang dilakukan secara bersamaan. Yang perlu dibimbing adalah rasa kesadaran dan kepatuhan jamaah, yang selalu diingatkan dan harus dihadirkan pada setiap individu jamaah.

 

Dalam hal ini yang disorot oleh KH. Herman Sudrajat  salahseorang  pembimbing pelayanan ibadah di kloter 23 KJT adalah tentang prosesi arofah. Setelah melewati puncak wukuf, mendengarkan khutbah wukuf dan rangkaian dzikir wukuf, ada masa tenggang karena menunggu proses lanjutan keberangkatan menuju muzdalifah. Ujian kesabaran jama’ah akan diuji kembali dengan prosesi ini, karena setelah kekhusyuan prosesi wukuf yang penuh deraian air mata dan muhasabah do’a jama’ah haji akan berganti hiruk pikuk pemindahan jama’ah haji.

 

Menurut pak kyai yang biasa di panggil kang haji ini dikalangan pengurus FPPU kabupaten Bogor, seraya mengingatkan kepada jama’ah agar senantiasa terjaga kesabaran dalam proses ini, jangan terlalu resah tidak akan terangkut ke muzdalipah dan mina, walaupun jama’ah lansia dan berpenyakit resiko tinggi. Seraya mengingatkan semua prosesi harus dengan dasar pemahaman penguasaan manasik haji, mendengarkan arahan dari pembimbing dibarengi jiwa lapang dada.

Penjelasan ini disampaikan kang haji pada saat kuliah subuh dan pengarahan intensif kepada seluruh jama’ah yang tergabung di kloter 23 s.d 30 KJT Jawa barat. Kegiatan dihadiri 1600 jama’ah secara langsung di masjid hotel al rabekh dari jumlah 3012 jama’ah yang ada pada tempat tersebut. Karena kapasitas masjid yang terbatas maka jama’ah mendengarkan tausiah melalui pengeras suara di lokasi terdekat dengan kamarnya.

Salah satu kesan jama’ah yaitu Bapak Agus Ismail dari kloter 25 KJT dari Kabupaten Bandung, merasa tercerahkan dengan penjelasan tersebut, karena walaupun beliau sudah melaksanakan ibadah umroh namun proses armuzna belum pernah dialami karena memang belum pernah ibadah haji. Dan kesan beliau menjadikan kesiapan menghadapi wukuf semakin mantap dan yakin meraih kemabruran ibadah (HH)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *