Pangandaran – Pondok pesantren (Ponpes) menjadi salah satu tempat paling aktif kala bulan suci Ramadan. Di Ponpes As-sabaq Dusun Poris, Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, aktivitas santri cukup padat.
Meskipun Ponpes As-sabaq sudah dirintis sejak 17 April 2017, tapi secara legalitas baru pada 24 Februari 2019. Ponpes ini menyediakan beragam kegiatan dan sekolah formal untuk para santrinya.
Pendiri Ponpes As-Sabaq Ustadz Rohmat mengatakan, Ponpes Assabaq ini memang belum berdiri lama. Secara legalitas baru 6 tahun berjalan.
“Di Ponpes As-Sabaq ini ada pesantren, Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK) kejuruan TIK , Rumah Tahfidz Quran dan SMP PLUS As-Sabaq,” kata Rohmat kepada detikJabar, belum lama ini.
Ia mengatakan kegiatan yang ada selama Ramadan paling wajib di antaranya, tadarus Al-Quran, diklat dan kajian kitab kuning setiap ba’da tarawih.
“Setiap selesai tarawih biasanya kegiatannya kajian kitab kuning. Jadi giatnya dari selesai sahur bada subuh sampai malam ada,” ucapnya.
Saat ini, santri di Ponpes As-sabaq belum terlalu banyak. Untuk santri putera hanya ada 15 orang dan santri putri 8 orang.
“Kalau angkatan yang sekarang baru ada segitu belum terlalu banyak karena ponpes baru juga,” katanya.
Untuk mendidik para santrinya di era modern ini, kata Ustadz Rohmat, merekq dididok berdasarkan dengan visi misi yayasan As-Sabaq yakni mencetak generasi muslim berjiwa salaf berfikir modern dan berakhlakul karimah.
“Dengan ini saya harapkan santri yang lulus dari sini berfikir modern dan berakhlakul karimah,” ujarnya.
Dia berkata, meskipun Ponpes As-Sabaq baru, saat ini sudah ada Koperasi Pondok Pesantren yang mulanya itu ada program One Pesantren One Product (OPOP JABAR).
“Alhamdulillah dapat pengembangan dari program Inkubasi Bisnis pesantren dari Kementerian Agama RI kemarin waktu tahun 2023,” ucapnya.
Ponpes As-Sabaq Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar
Melalui bantuan program OPOP Jabar, kini As-Sabaq memiliki percetakan atau jasa fotocopy, jual perlengkapan sekolah dan toko kitab.
“Produk yang dihasilkannya kami ada souvenir mug atau gelas yang bisa dicetak foto ataupun logo serta tulisan,” ucapnya.
Ponpes yang berdiri di Daerah Tertinggal
Pengurus Ponpes As-sabaq, Ahmad menyebutkan, jika daerah Mangunjaya itu sebelumnya daerah yang cukup tertinggal dari segalanya.
“Masyarakatnya banyak yang ketinggalan zaman, dengan adanya lembaga pendidikan di As-sabaq, sekarang daerah ini mulai ramai dengan aktivitas pendidikan. Lingkungan pun juga terbantu,” katanya.
Menurut Ahmad, munculnya Ponpes As-sabaq ini membuka peradaban pendidikan (agama maupun formal) baru di wilayah Poris, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran yang terkenal pelosok.
“Kalau dulu kan didengarnya wilayah Poris Mangunjaya ini Gunung dan Hutan. Alhamdulillah sekarang mah dihidupkan oleh kegiatan pesantren,” ucapnya.
Ahmad mengatakan Ponpes As-Sabaq mempunyai slogan khusus sebagai pesantren modern.
“Kami punya slogan ‘Pinter Ngaji dan Jago IT’ karena kita memiliki BLKK Jurusan Teknik Informatika, jadi santri selain ngaji juga diajarkan untuk dapat melek IT,” katanya.
Sumber : “Ponpes As-Sabaq Buka Peradaban Pendidikan hingga Santri Melek IT” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7244509/ponpes-as-sabaq-buka-peradaban-pendidikan-hingga-santri-melek-it.