Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian (QS Al-‘Asr : 1-2) Manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan senantiasa merugi apabila tidak memaksimalkan waktu yang ia miliki. Merugi dan penuh penyesalan selalu menyelimuti manusia. Hal ini senada dengan ayat diatas, bahwa ruginya manusia dikaitkan dengan waktu. Kerugian tersebut tentu berbuah penyesalan. Menyesal telah menyia-nyiakan waktu, menyesal dengan apa yang sudah ia perbuat, menyesal atas apa yang sudah terjadi dan masih banyak penyesalan manusia didunia ini.
Ditengah dekadensi kepercayaan terhadap sesama manusia, tentunya eskalasi penyesalan terus meningkat. Penyesalan terhadap apa yang di perbuat dan penyesalan karena telah menaruh kepercayaan kepada manusia. Maka anjuran Rasulullâh adalah memperbanyak mengetahui dan mempelajari tipologi manusia
أكثروا إلى معرفة الناس
Perbanyaklah pengetahuan terhadap manusia
Sufya Tsauri, guru dari Imam Syafi’i menafsirkan kalimat “aktsiru” dengan kalimat “aqillu” artinya sedikitkanlah. Sedikitkan disini adalah mempersempit lingkaran pertemanan yang membuat kita kecewa dan menyesal. Karena mayoritas kekecewaan kita terhadap seseorang berasal dari seorang teman. Kita kecewa terhadap teman yang tidak setua. Kecewa terhadap teman yang berbohong dan masih banyak lagi bentuk kekecewaan yang berpotensi timbul dari seorang teman.
Maka hendaknya kita tidak berharap kepada manusia. Berharaplah kepada yang memang pantas untuk diharapkan, Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 8
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
Semoga kita selalu istiqomah dan berharap hanya kepada Allah SWT. Aamiin
Bangbang Abdul Gani S.H.
Pimpinan Ponpes Jawahirul Umam Bandung
FPPU Korcam Cileunyi