Digelar di Samarinda, MTQN Ke-30 Siap Berlangsung Serba Digital

FPPU – Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) ke-30 tahun 2024 akan digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada 6-16 September 2024 mendatang. Kegiatan ini rencananya akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

 

 

Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo menyampaikan bahwa MTQ ke-30 akan dibuat serba digital, dari proses pendaftaran sampai pengumuman pemenang.   “MTQ ke-30 kita ikhtiarkan dan upayakan serba digital, dari pendaftaran sampai dengan pengumuman. Inilah harapan dari Kemenag. Proses transformasi digital sudah seusai roadmap atau peta yang sudah dibuat,” ucap Wibowo dalam Konferensi Pers MTQN ke-30 di Jalan MH Thamrin No 6, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).

 

 

Ia juga menambahkan bahwa seluruh tranformasi sudah dilakukan Kementerian Agama, termasuk layanan keagamaan dan pendidikan proses transformasi digital akan membuat segala sesuatu menjadi lebih transparan.   Baca Juga Mengenal JQHNU, Organisasi Qori-Penghafal Al-Qur’an NU dan Perintis MTQ di Indonesia Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi mengatakan bahwa MTQ ke-30 merupakan kerja sama Kemenag dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

 

 

“MTQ ke-30 merupakan kerja sama kemenag dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an dan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” ucapnya.   MTQN ke-30 mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Cinta Al-Quran untuk Bangsa yang Bermartabat di Bumi Nusantara”.   Peserta MTQN ke-30 tahun ini diikuti 1998 peserta terdiri dari 1567 inti dan 431 cadangan yang berasal dari 2.377 pendaftar yang telah didaftarkan 35 pemerintah provinsi.   Kemudian diverifikasi lagi bersama dengan Direktorrat Jenderal Pendudukan dan Catatan Sipil Kementrian Dalam Negeri untuk memastikan itu merupakan provinsi asli asal peserta tersebut.

 

 

MTQN ke-30 ini terbagi 23 golongan serta 1 golongan eksibisi dengan pengadaan kaligrafi digital. Perlombaan MTQ terbagi menjadi delapan cabang, yakni Tilawatil Qur’an, Qiraat Quran, Tahfidzul Qur’an, Tafsir Qur’an bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, Fahmi Qur’an, Syarhil Qur’an, Seni kaligrafi Al-Qur’an, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an.   Kemenag menetapkan 147 dewan hakim dan 7 dewan pengawas pada MTQN Ke-30 ini.   Zayadi juga menyampaikan MTQN mengemas dengan layanan digital bentuk Inovasi digital melalui aplikasi e-MTQ untuk pendaftaran dan verifikasi peserta dari berbagai provinsi.

 

 

“Harapannya data peserta akan terverifikasi dengan akurat, sangat valid dan akan meminimalisir potensi kecurangan peserta selama mengikuti musabaqah dalam rangka meningkatkan efektabilitas dan akuntabilitas,” katanya.   Kedua, MTQN 2024 ini menggunakan e-Scoring yang berfungsi untuk menilai peserta secara langsung. Semua yang akan menyaksikan musabaqah bisa melihat berapa skor yang diperoleh peserta tersebut tanpa harus menunggu lama.   Ketiga, e-Macro merupakan bank soal tersimpan didalamnya 5.230 soal yang terhimpun peserta akan memilih secara acak soal yang menuntut peserta memiliki kapasitas lebih maksimal.   Zayadi mengungkapkan untuk memastikan MTQN bisa disaksikan semua orang kapan pun dan di mana pun, dari awal musabaqah sampai akhir pengumuman pemenang di setiap cabang disiarkan secara langsung.

 

 

“MTQN bisa disaksikan semua orang kapanpun dimanapun dalam keadaan apapun dari awal sampai akhir di setiap cabang disiarkan secara livestreaming,” ujarnya.   MTQN ke-30 kali ini tidak hanya musabaqah saja, tetapi ada juga ajang sosial budaya yang akan diselenggarakan pameran bersama UMKM di Kalimantan Timur.   Selain itu, ada juga penyelanggaraan seminar nasional dan internasional terkait dengan pembumian nilai-nilai Al-Qur’an di Nusantara.

Sumber NU Online

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *