TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pemberangkatan jemaah haji dari Embarkasi Bekasi telah memasuki hari ke-10.
Embarkasi dari Asrama Bekasi dan Bandara Soekarno Hatta ini telah memberangkatkan 7.914 jemaah haji yang terbagi dalam 18 kloter. Kepala Bidang Dokumen PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi, Amri Yusri, menjelaskan bahwa saat ini proses jemaah haji di Embarkasi Bekasi sangat cepat dengan sistem One Stop Service atau OSS.
“Tujuan dari sistem One Stop Service atau OSS adalah untuk mempercepat proses pelayanan jemaah haji di embarkasi sehingga waktu jemaah haji untuk istirahat lebih lama di asrama sampai waktunya diberangkatkan menuju Bandara Soekarno Hatta,” kata Amri melalui siaran digital Senin (20/5/2024).
Ia juga memperkirakan bahwa sistem OSS ini membutuhkan waktu sekitar 60-90 menit jemaah haji menyelesaikan semua prosesnya dari mulai kedatangan jemaah haji, penjelasan singkat dari PPIH Embarkasi Jakarta Bekasi, pemeriksaan kesehatan jemaah haji, penyerahan paspor, visa, dan gelang identitas jemaah haji, serta kartu akomodasi untuk penempatan jemaah haji selama di Asrama Haji Bekasi. Selain itu, untuk pemasangan gelang identitas akan dibantu petugas PPIH yang sudah bersiap di luar aula kedatangan sekaligus memastikan jemaah haji sudah memakai gelang identitasnya. Amri menjelaskan bahwa selama pemberangkatan jemaah haji ini terdapat 26 jemaah haji yang tertunda berangkat karena sakit.
“Namun, dari total jemaah haji yang tertunda ada 8 jemaah haji yang sudah diberangkatkan dengan kloter lainnya,” ujar Amri. Amri mengungkapkan bahwa sesuai laporan dari petugas kloter ada dua orang jemaah haji JKS yang wafat karena penyakit jantung koroner dan telah dimakamkan di Madinah. Ada pun Jemaah haji yang wafat di Madinah, yaitu:
1. Upan Supian Anas, 72 tahun, Kloter JKS 02, asal Kabupaten Garut
2. Didi Rowandi, 70 tahun, Kloter JKS 03, asal Kabupaten Sukabumi
Sumber : https://jabar.tribunnews.com/2024/05/20/10-hari-pemberangkatan-hampir-8000-calon-haji-diberangkatkan-dari-embarkasi-bekasi-2-jemaah-wafat.