Jauh tidak dari Al harom ? Maksudnya dari Masjidil harom, Pertanyaan awal membuka telepon dari saudara dan kerabat yang menanyakan kabar ketika seorang jamaah haji berada di hotel atau memang sudah tertuju bahwa pola pikir kita, rangkaian ibadah itu harus selalu terkait dengan Masjidil Harom.
Sehingga makna syiar (agama) Allah itu bergeser dari makna umum menjadi khusus yang berkutat pada afdol dan tidak afdol. Jauh atau dekat bukan ukuran meter, ukuran durasi waktu bukan jam atau siang malam.
Kepasrahan kepada yang mengundang yakni Allah adalah landasan ketaqwaan yang harus dimaksimalkan. Sehingga membentangnya jarak antara armuzna ke Masjidil Harom dan begitu pula ke arah pemondokan akan terlampaui dengan memenuhi kriteria syarat dan rukun, begitu pula wajib dan sunat berhaji.
Dari sisi pelayanan mulai dari maktab, yayasan pelaksanaan dan pelayanan kedua pemerintah Arab Saudi dan Indonesia selalu ingin melayani lebih baik, menjadi ke arah terbaik dan terlayani maksimal.
Seuntai doa : “Jika sakit dan sehat adalah milikMu, jadikan kesehatan ini sebagai cara untuk denganMu dan dekat ke rumahMu, Jika perjalanan ini terasa jauh maka datang dan hadirlah di hati kami dengan keberkahan undangan ini”