Tabayun (bahasa Arab: تبين, ) adalah metode penyelesaian masalah dalam tradisi Islam. Kata tabayyun, berarti “meneliti, menjelaskan, memahami, mencari tahu, atau memverifikasi”. Kata tersebut dapat dilihat pada Surah al-Hujurat ayat 6
“ Wahai orang-orang yang beriman! Jika seorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu”
(Qur’an Al-Hujurat:6)
Tabayun merupakan salah satu tradisi umat Islam yang dapat dijadikan solusi untuk memecahkan masalah. Tradisi ini digunakan terutama untuk menyelesaikan masalah dalam masyarakat. Metode tabayun digunakan untuk mengklarifikasi serta menganalisis masalah yang terjadi. Dengan harapan mendapatkan kesimpulan yang lebih bijak, arif, dan lebih tepat sesuai keadaan masyarakat sekitarnya.
Kyai Agus Saripudin diundang oleh tim media FPPU Jabar untuk menjadi narasumber podtren @fppujabar dengan tema Tabayun. Ia memiliki bekal pendidikan dari bangku sekolah formal hingga pasantren, membuatnya tertarik dalam dunia pendidikan. Pendidikannya ditempuh di SD Lio 2 Cianjur, SMPN 4 Karang Tengah Cianjur, SMK Nurul Islam Cianjur dan Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Badruzzaman Garut, Program Studi Manajemen Pendidikan.
Kini ia menjadi pengasuh Ponpes Miftahunnaja Al Musri 1 Kabupaten Sumedang yang berlokasi di Jalan Bunter, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung. Pengasuh sekaligus keluarga dari Ponpes Miftahunnaja Al Musri 1 Agus Saripudin memaparkan, Ponpes Miftahunnaja adalah Ponpes Salafiyah yang di dalamnya mempelajari Al-Qur’an dan Hadits serta kitab-kitab warisan dari para ulama.
Sebagai kyai milenial ia mempunyai pengelolaan organisasi yang visioner, kritis & inovatif. Dalam organisasi ia aktif menjadi Ketua Korda FPPU Kabupaten Sumedang dan Ketua Ansor PAC Cimanggung. Bagaimana menurutnya mengenai Tabayun, saksikan segera tayangannya melalui podtren di channel youtube @fppujabar. (HH)