Beberapa orang merasa ingin menyerah di awal-awal karena kehidupan pesantren yang cukup berbeda dengan biasanya. Di kondisi inilah, kamu membutuhkan kata-kata mutiara santri salafi yang dapat dijadikan penyemangat.
Seiring berjalannya waktu, kamu akan nyaman menjalankan kehidupan di pesantren. Kamu akan merasakan eratnya tali persaudaraan yang dibangun setiap harinya sehingga membuat hubungan para santri menjadi lebih hangat dan erat.
Selain itu, kamu akan banyak belajar makna hidup lebih dalam di pesantren yang tentunya berbeda dengan kehidupan biasanya. Berikut kata-kata mutiara santri salafi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.
1. “Kebersamaan tidak bisa diukur dengan banyak atau sedikitnya makanan, melainkan diukur dari banyaknya yang berebut makanan itu.”
2. “Tidak perlu lagi ada yang mengajarkan kepada kami arti kebersamaan, sebab kata itu sudah tertanam dalam diri kami.”
3. “Rasa rindu yang muncul sebab ada keinginan untuk mendengar Adzan langsung dari mulut kamu.”
4. “Selfi bersama sesaat sebelum mengaji, lebih berkah dibanding orang yang selfi sembarangan tak tentu arah dan tujuan.”
5. “Tidak dikatakan bahwa kamu adalah seorang santri jika kamu belum merasakan sakit budug.”
6. “Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat. Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.”
7. “Kesuksesan hidup itu apabila kehadiran kita mampu memberikan manfaat kepada banyak orang, tidak terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri.”
8. “Ketika beban terasa berat. Ingatlah kepada Sang Pemberi Rahmat. Segerakan sholat agar kamu kembali bersemangat.”
9. “Segera laksanakan rencana keberhasilanmu di hari ini, jangan tunda lagi, jangan buang waktu, karena waktu tidak bisa menunggu.”
10. “Jangan takut menjadi tua, karena semua pasti akan menua. Takutlah untuk menjadi tak dewasa, karena kedewasaan merupakan sikap yang menjadi jalan menuju kebahagiaan dan kemuliaan.”
Kata-kata Santri Salafi tentang Cinta
1. “Kita banyak membuang waktu mencari kekasih yg sempurna daripada menciptakan cinta yg sempurna.”
2. “Bukan maksud hatiku berpisah denganmu, akan tetapi kehendak Allah diatas semua maksudku.”
3. “Kalau engkau aku ibaratkan dengan bulan purnama yang terbit, berarti aku mengurangi hakmu sebab engkau lebih elok dan lebih indah.”
4. “Sungguh kok andaikan engkau minta saksi akan cintaku padamu. Maka basahnya pipiku dengan air mata lebih tepat sebagai saksi.”
5. “Tiada jalan bagiku padanya selain menyebutnya dengan hati yang dapat mengobarkan api cinta dan rindu didadaku.”
6. “Biarlah ku berbicara padanya dengan secarik kertas dan tarian penaku ini, barangkali ia mahu menerima cintaku dengan tanpa penyesalan.”
7. “Sesungguhnya hati itu bila telah hilang cintanya maka bagaikan kaca yang pecah dapat di tambal lagi.”
Sumber: Liputan6.Com