Jejak Perjuangan NU Melawan Komunisme hingga Pasca-G30S PKI

FPPU – Ini merupakan kontemplasi atau perenungan untuk memahami kenapa Nahdlatul Ulama (NU) bertentangan dan bahkan bermusuhan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sejarah kekejaman PKI terhadap santri, kiai dan warga NU di pedesaan tak bisa dihapus, dan bahkan telah terjadi sejak sebelum pecahnya pemberontakan Madiun 1948. Hingga peristiwa berdarah G30S PKI, NU dan PKI berada di kutub berbeda dan selalu bertentangan.

Sejarah perlawanan NU terhadap PKI terekam secara lisan, tulisan dan sudah menjadi fakta sejarah. Namun, kini banyak yang menganggap NU lembek terhadap ajaran komunisme. Mengutip laman NU, keterlibatan NU dalam pusaran politik pasca-kemerdekaan mendapat tantangan yang tidak semakin mudah karena menghadapi penjajahan dalam bentuk lain.

 

Penjajahan tersebut muncul dalam bentuk pemberontakan atau bughot terhadap pemerintahan yang sah, baik dari kelompok Islam konservatif maupun dari komunisme yang mewujud dalam PKI. Bagi NU, pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara harus diiringi nilai-nilai agama. Namun, NU tidak merekomendasikan sama sekali negara berdasarkan formalisme agama.

 

 

Sebab itu, meskipun masuk dalam golongan atau faksi Islam dalam sidang Majelis Konstituante, NU sepakat Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara dengan dijiwai Piagam Jakarta. Ketentuan menjalankan syariat Islam seperti tertuang dalam Piagam Jakarta cukup hanya menjiwai dasar negara, bukan sebagai dasar negara itu sendiri. Dengan demikian, kehidupan berbangsa dan bernegara tetap dijiwai oleh nilai-nilai agama Islam dan spiritualitas secara umum.

 

Pada rentang tahun 1957-1959, Majelis Konstituante memang sedang membahas rancangan dasar negara. PKI masuk dalam faksi Pancasila. Namun, dasar negara Pancasila yang PKI perjuangkan hanya kamuflase politik karena yang diperjuangkan justru materialisme historis yang ateis.

 

KH Saifuddin Zuhri dalam Berangkat dari Pesantren (LKiS, 2013) mengungkapkan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa yang termaktub dalam sila pertama dalam Pancasila ingin diubah menjadi “Kemerdekaan Beragama” oleh PKI. Padahal, “Kemerdekaan Beragama” merupakan esensi dasar demokrasi Pancasila. Pemerintah Indonesia menganjurkan setiap warga negara memeluk agama dan menjalankannya berdasar keyakinan masing-masing.

 

Upaya penjajahan dalam bentuk lain yang dilakukan PKI, pertama bisa dilihat dari usaha penetrasi ideologi komunis. Kedua, PKI melakukan pemberontakan fisik. Upaya bughot yang dilakukan PKI menelan banyak nyawa, termasuk dari kalangan NU yang sedari awal berjuang melawan ideologi Komunis

 

 

Sumber Liputan 6.Com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *